Di penghujung tahun 2019 ini, kehamilan istriku masuk di angka 37 Minggu. Kalau 1 bulan dihitung 4 minggu, maka sudah 9 bulan. Lazimnya batas kehamilan manusia dicukupkan hingga bulan ke 9 atau maksimal 40 minggu dan rentang minimal biasanya setelah 37 minggu.
9 bulan itu dibagi menjadi per 3 bulan yang menjadi penanda atau per trimester. Maka jadilah ia trimester 1 (3 bulan pertama), trimester 2 (3 bulan kedua), dan trimester 3 (3 bulan ke 3). Masing-masing trimester punya keunikannya dan perlakuan khusus.
Trimester 1 seperti anak SMA kelas 1
Kehamilan trimester 1 penuh kehati-hatian, kayak siswa yang baru masuk SMA. Setiap gerak-gerik harus dijaga karena berada dalam strata terbawah dari dari rantai senioritas SMA.
Kehamilan trimester 1 rentan ancaman, jadi jangan kerjakan hal-hal di luar batas kemampuan. Beberapa ada yang harus tepar atau bed rest karena proses adaptasi perubahan hormon yang belum maksimal.
Kondisi fisik belum menunjukan banyak perubahan, jadi kondisi perut belum terlihat membesar. Sama seperti anak kelas 1 SMA, belum terlihat jelas dalam radar, dan masih kalah populer dibanding senior
Trimester 2 seperti anak SMA kelas 2
Kelas 2 SMA adalah waktu paling aman dari 3 tahun di SMA. Sudah punya junior di kelas 1 dan senior di kelas 3 mulai fokus untuk ikut UN.
Tingkat popularitas semakin meningkat, minimal di mata junior. Kondisi fisik juga mulai berubah di trimester 2, perut semakin menonjol tanda semakin besar janin di kandungan.
Seperti SMA kelas 2, kehamilan trimester 2 sudah mulai stabil dan aman. Aman untuk bepergian cukup jauh, bahkan boleh naik pesawat dengan rentang penerbangan maksimal 3-4 jam.
Selera makan biasanya meningkat, bahkan muncul permintaan ajaib tak terduga. Sebenarnya makanan biasa yang banyak dijual pedagang, hanya waktu munculnya permintaan yang ga wajar (biasanya malam menuju tengah malam/dini hari).
Apapun itu, trimester 2 adalah zona paling nyaman dari 3 trimester kehamilan.
Trimester 3 Seperti anak Kelas 3 SMA
Kelas 3 SMA itu banyak persiapan dan biasanya perhitungan semakin matang. Selain latihan hitungan pelajaran matematika di UN, sampai hitungan akan lanjut ke mana setelah SMA. Bisa juga berhitung tentang nasib hubungan asmara kalau punya hubungan dengan junior. Akan dibawa ke mana setelah nanti salah satu lulus duluan.
Mulai dari persiapan lahiran di mana, dengan dokter siapa, sampai hal kecil kayak nanti pakai popok kain yang bisa dicuci atau popok sekali pakai. Kalau popok sekali pakai pun harus berhitung merknya apa.
Sekilas info berdasar hasil riset dan survei ke ibu-ibu yang udah lebih dulu lahiran, didapat hasil strata tingkat kenyamanan popok adalah:
1. Genki
2. Pempers
3. Mami poko
Interaksi emosional dan spiritual biasanya semakin semakin intens di trimester 3. Sama kayak masjid/mushola sekolah yang mayoritas diisi anak kelas 3. Ada yang sholat wajib sampai sholat sunat. Berdoa agar UN dimudahkan.
Apapun itu, tiap trimester ada ceritanya. Setiap masa pun ada ceritanya. Baik cerita kehamilan, kelahiran, cerita pernikahan, ataupun yang belum lewati ketiganya.
Selamat menikmati.